BANDAR LAMPUNG – Rekomendasi film Korea wajib diperhatikan bagi Anda yang ingin terhindar dari rasa bosan saat berlibur di akhir pekan.
Perlu diketahui, Film Korea tak melulu berkisah soal asmara atau kesedihan. Banyak film korea penuh aksi yang cocok ditonton, terlebih bagi para pecinta ketegangan.
BACA JUGA:
3 Rekomendasi Film Korea yang Bikin Tegang
Dihimpun VOI dari berbagai sumber, berikut beberapa film korea yang penuh ketegangan dan cocok ditonton saat akhir pekan.
1. Steel Rain (2017)
Semenanjung Korea yang terpisah menjadi 2 bagian, menjadi topik menarik untuk diangkat sebagai sebuah cerita.
Dalam film Steel Rain, seorang agen Korea Utara bernama Eom Chul Woo (jung Woo Sung), berhasil selamat dari kudeta dan mencoba menyelamatkan nyawa pemimpin negaranya yang terluka dengan pergi ke Korea Selatan.
Untuk mencegah perang Korea, Eom Chul Woo bekerjasama dengan sekretaris senior presiden Korea Selatan bernama Kwang Chul Woo (Kwang Do won.
2. Time to Hunt (2020)
Sinopsis film Tim to Hunt berkisah tentang sekelompok kriminal di era distopia yang merencanakan perampokan agar dapat hidup sejahtera.
Hanya saja, nyawa mereka langsung diincar oleh seorang pembunuh bayaran yang keji sebelum dapat menikmati hasil rampokan.
Film ini sangat tepat untuk ditonton, terlebih bagi mereka yang sedang dengan ketegangan dan cerita kriminal.
3. Svaha: The Sixth Finger (2019)
Film Korea berjudul Svaha: The Sixht Finger bercerita tentang seorang pastor bernama Park (Lee Jung Jae) yang menyelidiki beberapa kelompok agama yang mencurigakan.
Ketika dihadapkan dengan sebuah sekte baru yang misterius, Pastor Park membongkar informasi mengejutkan tentang mereka.
Film yang disutradarai oleh Jang Jae Hyun ini menggabungkan elemen thriller dan horor. Tak hanya itu, Svaha: The Sixth Finger juga menceritakan bagaimana orang-orang memanupulasi agama dan akan membuat berpikir sekaligus terkejut dengan alur cerita yang tak terduga.
Selain rekomendasi film Korea, simak perkembangan informasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan