Bagikan:

JAKARTA – Pihak Masjid Istiqlal memberikan klarifikasi terkait pengakuan artis kolosal Sekar Arum Widara, yang mengaku telah menyumbangkan uang palsu sebesar Rp10 juta ke kotak amal Masjid Istiqlal.

Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya uang palsu yang masuk ke dalam kotak amal masjid.

“Sampai saat ini belum ditemukan uang palsu di tromol Istiqlal. Uang dari tromol itu kami ambil seminggu sekali, dihitung, lalu langsung disetorkan ke bank. Selama ini pihak bank tidak pernah mengeluhkan keaslian uang dari Masjid Istiqlal,” ujar Abu Hurairah saat dikonfirmasi pada Kamis, 16 April.

Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima kontak resmi dari pihak kepolisian terkait pengakuan Sekar Arum. Informasi mengenai dugaan sumbangan uang palsu tersebut justru ia peroleh dari pemberitaan di media massa.

Namun, Abu menyatakan jika nantinya terbukti bahwa uang palsu tersebut benar-benar masuk ke kotak amal Masjid Istiqlal, maka pihaknya akan sangat menyayangkan tindakan tersebut dan akan segera mengambil langkah hukum.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menelusuri dan menindaklanjuti kasus ini sesuai ketentuan hukum. Di sisi lain, kami juga akan meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada jamaah agar berinfaq dengan benar dan bertanggung jawab," lanjutnya.

Polisi Selidiki Dugaan Uang Palsu yang Disumbangkan ke Masjid

Di sisi lain, pihak kepolisian turut mendalami kasus dugaan peredaran uang palsu yang melibatkan Sekar Arum. Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, menyampaikan bahwa Sekar Arum telah mengakui adanya sumbangan uang yang diduga palsu ke sebuah rumah ibadah.

“SAW sudah mengakui bahwa uang yang diduga palsu telah diberikan ke salah satu rumah ibadah. Sekarang kita telusuri di mana tempatnya dan berapa jumlah yang diberikan,” ujar Nurma.

Pihak kepolisian berencana memanggil pengelola Masjid Istiqlal untuk dimintai keterangan guna mengonfirmasi dugaan tersebut.

“Kita akan meminta keterangan apakah memang benar ditemukan uang palsu di dalam kotak amal tersebut,” tambahnya.

Lebih lanjut, Nurma mengungkapkan bahwa pihaknya masih memburu individu lain yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran uang palsu tersebut.

“Berdasarkan pengakuan Sekar Arum, uang itu didapat dari temannya. Teman ini sedang kita cari, untuk mengetahui apakah dia yang mencetak atau hanya sebagai perantara. Ini masih terus kami dalami,” jelasnya.