Bagikan:

JAKARTA – Sebuah gugatan class action baru-baru ini diajukan di California, Amerika Serikat, dengan tuduhan odometer pada kendaraan listrik Tesla menunjukkan angka yang tidak akurat. 

Gugatan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemilik Tesla, terutama karena garansi kendaraan merek tersebut terikat pada batasan jarak tempuh. Ketidakakuratan odometer ini berpotensi menyebabkan mobil-mobil Tesla kehilangan masa garansinya lebih cepat dari seharusnya.

Firma hukum Singleton Schreiber mengajukan gugatan ini pada tanggal 4 April lalu.

Dalam gugatannya, dikutip dari Road & Track, Kamis 17 April, mereka menyatakan bahwa Tesla Inc. dengan sengaja melebih-lebihkan jarak yang ditempuh oleh kendaraan Tesla, atau setidaknya mentolerir ketidakakuratan substansial dalam jarak yang ditempuh yang menguntungkan Tesla.

Lebih lanjut, gugatan tersebut menjelaskan bahwa praktik ini diduga terjadi karena Tesla menggunakan sistem odometer yang memanfaatkan algoritma prediktif, metrik konsumsi energi, dan pengganda perilaku pengemudi yang memanipulasi dan salah menggambarkan jarak sebenarnya yang ditempuh oleh Kendaraan Tesla.

Penggugat utama dalam kasus ini, Nyree Hinton, menyatakan bahwa ia membeli sebuah Tesla Model Y bekas dengan jarak tempuh tertera sekitar 36.772 mil (59.180 km). Menurut gugatan, selama enam bulan pertama kepemilikannya, mobil tersebut mencatat rata-rata 2.217 mil per bulan (3.568 km), yang dengan cepat mendorong odometer melewati batas 50.000 mil (80.467 km) yaitu batas dasar garansi mobil tersebut kedaluwarsa.

Namun, selama satu tahun kepemilikan berikutnya, penggugat melaporkan bahwa odometer Model Y miliknya mencatat rata-rata jarak tempuh hanya 1.415 mil per bulan (2.277 km). Hinton mengklaim bahwa jarak tempuh hariannya justru meningkat selama periode tersebut, namun odometer malah menunjukkan penurunan rata-rata sekitar 800 mil per bulan ( 1.287 km).

Hinton juga menuduh bahwa mobilnya secara konsisten menunjukkan akumulasi jarak tempuh yang dipercepat dengan berbagai persentase, mulai dari 15 hingga 117 persen.

“Lebih tinggi dibandingkan kendaraan-kendaraan saya sebelumnya dan riwayat mengemudi saya," katanya.

Gugatan tersebut mencatat bahwa Hinton sebelumnya melihat rata-rata enam bulan sebesar 6.086 mil (9.795 km) pada tiga mobil sebelumnya (dua Chevrolet dan satu Mercedes) dalam kondisi yang sebanding. Namun, dalam periode enam bulan dengan Tesla-nya, odometer diduga menunjukkan akumulasi 13.228 mil (21.290 km) atau 117 persen lebih tinggi dari kendaraan lainnya.

Selain pengalaman pribadinya, gugatan tersebut juga mengklaim bahwa penggugat telah menemukan bukti di platform media sosial Reddit dan lainnya dari pemilik Tesla lain yang telah melaporkan lonjakan pembacaan odometer yang tidak dapat dijelaskan, terutama menjelang kedaluwarsa garansi."

Meskipun Hinton menjadi penggugat utama, gugatan class action ini diajukan atas nama semua warga California yang telah membeli Tesla baru atau bekas untuk keperluan pribadi, rumah tangga, atau keluarga. Jika terbukti benar, praktik ini dapat merugikan banyak pemilik Tesla di California yang garansinya berakhir lebih cepat karena odometer yang tidak akurat. Kasus ini akan menjadi perhatian industri otomotif dan pemilik kendaraan listrik secara luas, terutama terkait dengan transparansi dan akurasi sistem pengukuran jarak tempuh pada kendaraan modern.